Enter your keyword

[en]RATNA EKA PUTRI: Score an Achievement by Making a “Speaking Writing”[/en][id]RATNA EKA PUTRI: Berprestasi dengan Membuat Tulisan Berbunyi[/id]

[en]RATNA EKA PUTRI: Score an Achievement by Making a “Speaking Writing”[/en][id]RATNA EKA PUTRI: Berprestasi dengan Membuat Tulisan Berbunyi[/id]

[en]RATNA EKA PUTRI: Score an Achievement by Making a “Speaking Writing”[/en][id]RATNA EKA PUTRI: Berprestasi dengan Membuat Tulisan Berbunyi[/id]

[en]
Written By : Firda Fadhilah
Translated by : Nathanael S.

A writing is a media that provides scientific work. There is no doubt that writing is one of the key to scientist success. Ratna Eka Putri, one of the Microbiology 2012 class student has scored an achievement from her writing hobby. She, who was born in 8th of August 1994, succeeded to achieve the first prize of regional autonomy writing competition which was held by the head of Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI), Mr. Isran Noor for the bachelor degree in West Java on June 2013 and also succeeded to achieve the second prize in International Essay Competition which was held by CISAK (Conference of Indonesian Student Association in Korea) 2014 on August 2014.

Ratna said that her motivation to write was her mentor that affected her way of thinking to always write whatever the idea she had so that idea can be transferred to others. Her writing talent began when she had to make a paper in Bahasa Indonesia lesson in high school and her talent became more established with Scientific Writing System lesson in the beginning of her college life in ITB.

“One day I got the information about national scale writing competition which had an interesting theme that was about marine and fishery industrial development. That was the first time I started to write about Indonesia fishery potential that actually can be developed more”. Ratna told her first step of her writing movement. She wrote a paper about marine and fishery resources potential development to increase income in order to accelerate regional autonomy in Indonesia for her first competition. She succeeded to achieve the first prize for the bachelor degree in West Java and she passed to the national selection in Jakarta on November 2013. Finalists were tested for their comprehension about their writing in front of the judges with another 33 student who were the first prize winner from their own province from Sabang to Merauke.[/en]

[id]
Ditulis oleh: Firda Fadhilah

Media yang menyuguhkan karya saintis kepada masyarakat adalah tulisan. Tidak diragukan lagi bahwa menulis merupakan salah satu kunci keberhasilan para saintis. Ratna Eka Putri, mahasiswi Mikrobiologi angkatan 2012 yang berprestasi dari hobi menulisnya. Mahasiswi kelahiran 8 Agustus 1994 ini berhasil meraih Juara 1 sayembara penulisan otonomi daerah yang diselenggarakan oleh ketua asosiasi pemerintah kabupaten seluruh Indonesia (APKASI)-Bapak Isran Noor- untuk tingkat S1-Provinsi Jawa Barat di bulan Juni 2013 dan Juara 2 di International Essay Competition yang diselenggarakan oleh CISAK 2014 ( Conference of Indonesian Student Association in Korea ) pada bulan Agustus 2014.

Ratna mengaku motivasinya menulis adalah mentor yang mempengaruhi cara berpikirnya untuk selalu menuliskan apapun gagasan atau ide yang dimiliki sehingga dapat sampai kepada orang lain. Bekal kemampuan menulis Ratna berawal dari materi menulis makalah pada pelajaran Bahasa Indonesia di SMA yang kemudian semakin mantap dengan materi dari mata kuliah Tata Tulis Karya Ilmiah di semester awal kuliah di ITB.

“Suatu saat saya dapat informasi mengenai lomba karya tulis skala nasional yang bertemakan hal yang saya ‘interest’ di dalamnya yakni berupa perkembangan industri kelautan dan perikanan, dari situlah titik awal saya mulai menuliskan gagasan saya tentang potensi kelautan Indonesia yang sesungguhnya masih dapat dikembangkan,” Ratna menceritakan langkah awal gerakan menulisnya. Ratna menulis makalah tentang pengembangan potensi sumber daya kelautan dan perikanan untuk peningkatan pendapatan dalam rangka percepatan otonomi daerah di Indonesia. Pada lomba pertamanya ini, Ratna lolos sebagai Juara pertama di tingkat S1 Provinsi Jawa Barat kemudian lolos ke tahap seleksi nasional di Jakarta pada November 2013. Finalis diuji pemahaman karya tulisnya dihadapan juri dengan 33 mahasiswa lainnya yang merupakan pemenang utama di provinsinya masing-masing dari Sabang sampe Merauke.[/id]

mapres Rat-3

[en]
Ratna did not pass the national selection for APKASI competition. Her postponed success was answered in her second competition that was essay writing competition as a part of 7th CISAK pre event which had a topic about “Sustainable energy for all”. In her second competition she achieve the second prize for her work “Enhancing Shale Gas Production by Microbial Methane Generation for a Better Future Energy Resource in Indonesia”.

In the process of making her paper and essay, she had to divide her time for her academic tasks and her student association activities. In such exhausting activities, Ratna turned up her spirit to write by “forcing” herself to reopen her writing and continue to write. According to her, we can see and judge our hard work and effort that is it reasonable for us to achieve the best result. If we really serious during the process of making it, God will fulfill our hopes”, she said.”

For Ratna, writing is easy. Just write things we like and which can bring us to think further when writing it because while we write, we can find new knowledges. The point is to benefit ourselves and others. You will never know what you can do until you try it. “Find whatever you really like that takes your soul to be happy and makes you glad to do it on and on”.[/en]

[id]
Ratna tidak lolos seleksi tahap nasional di lomba APKASI. Keberhasilan yang tertunda ini terjawab pada lomba kedua yang dilakoninya, yakni kompetisi penulisan essay sebagai rangkaian pre event CISAK yang ke-7 yang bertemakan “Navigating Indonesia Diaspora for A Better Future”. Essay yang dibuat mengangkat topik ‘Suistanable energy for All’. Di lomba kedua ini, Ratna meraih peringkat 2 melalui esai yang dalam bahasa inggris berjudul ‘Enhancing Shale Gas Production By Microbial Methane Generation For A Better Future Energy Resource In Indonesia’.

Dalam proses pengerjaan karya tulis dan esai ini, Ratna harus membagi waktu antara tugas kuliah dan kegiatan himpunan. Di tengah lelahnya berkegiatan, Ratna memunculkan semangat menulisnya kembali dengan cara ‘memaksa’ dirinya untuk membuka kembali tulisannya dan melanjutkan menulis. Menurut Ratna, kita bisa melihat dan menilai kerja keras dan usaha kita sendiri apakah kita pantas untuk mendapat hasil terbaik. “Kalau kita memang sungguh-sungguh selama proses ngerjainnya, Allah akan mengabulkan harapan kita”, ungkapnya.

Bagi Ratna, menulis itu mudah. Cukup dengan menulis hal yang kita suka dan mampu membawa kita berpikir lebih jauh saat menuliskannya karena saat menuliskan itu, kita bisa mendapat pengetahuan baru. Tujuannya agar bermanfaat untuk diri sendiri dan banyak orang. “You will never know what you can do until you try it. Carilah apa yang benar-benar kamu sukai, yang membuat jiwamu bahagia dan senang untuk melakukannya berkali-kali,” pesan Ratna.

[/id]

No Comments

Post a Comment

Your email address will not be published.

X