Enter your keyword

Archaea for High School : Kecil, Berdampak Besar

Archaea for High School : Kecil, Berdampak Besar

Archaea for High School : Kecil, Berdampak Besar

Pekerjaan yang dilakukan oleh seorang ilmuwan dalam laboratorium telah lama mengundang rasa penasaran setiap siswa SMA. Apa yang dilakukan oleh ilmuwan dalam laboratorium, hingga akhirnya melahirkan penemuan yang gemilang? Untuk memberikan wawasan bagi siswa SMA yang tertarik dalam ilmu hayati, Himpunan Mahasiswa Mikrobiologi “Archaea” menyelenggarakan suatu program pengabdian masyarakat yang bertajuk ARCHAEA for High School: A Brief Journey to the Microbial World (AHS) pada Sabtu (12/11) lalu. Acara ini sukses diselenggarakan di Laboratorium Instruksional Barat, mendatangkan 27 siswa sekolah menengah tingkat tinggi dari wilayah Bandung dan sekitarnya yang berminat dalam ilmu hayati.

AHS merupakan program pengabdian masyarakat berupa workshop mengenai mikrobiologi secara umum, teknik dasar dalam mikrobiologi, aplikasi mikrobiologi, dan prospek dunia mikrobiologi. Pengabdian masyarakat ini diadakan dalam rangka memperkenalkan siswa SMA mengenai dunia mikrobiologi yang menarik, termasuk penerapan dan potensi mikrobiologi yang acap kali tidak disadari oleh siswa SMA.

Acara ini memiliki tiga rangkaian acara utama, yaitu sesi seminar, demo, dan praktik. Dalam sesi seminar, siswa diberikan wawasan umum mengenai mikrobiologi sebagai suatu disiplin ilmu, termasuk objek dalam mikrobiologi, penerapan mikrobiologi dalam berbagai bidang termasuk industri dan kesehatan, pengenalan berbagai jenis mikroskop, dan pemaparan dari pembicara yang merupakan alumnus S1 program studi Mikrobiologi SITH ITB, Nathanael Steven, mengenai teknik isolasi mikroorganisme. Dalam sesi demo, siswa diajarkan mengenai berbagai teknik pewarnaan dalam mikrobiologi, baik pewarnaan sederhana maupun diferensial. Peserta juga diberikan pengetahuan mengenai persiapan preparat basah. Pada penghujung sesi ini, dua mahasiswa S1 program studi Mikrobiologi ITB yaitu Jayen Aris Kriwantoro dan Azizah Nur Fitriyani, mendemokan teknik pewarnaan Gram kepada para peserta. Dalam sesi praktik, peserta kemudian diajak untuk mengamati mikroorganisme berupa bakteri Gram positif, Gram negatif, kapang, ragi, dan mikroalga di bawah mikroskop dengan bimbingan mentor yang merupakan mahasiswa S1 program studi Mikrobiologi SITH ITB.

Respon peserta terhadap program ini sangatlah baik – setiap peserta terlihat mengikuti setiap mata acara dengan antusias, bahkan seorang siswa menyatakan keinginannya untuk menjadi siswa S1 program studi Mikrobiologi SITH ITB. AHS kemudian ditutup dengan sesi foto bersama peserta dan panitia sambal meneriakkan slogan program AHS, “ARCHAEA for High School…small….big effect”.

Himpunan Mahasiswa Mikrobiologi “Archaea ITB”, sebagai bagian dari Keluarga Mahasiswa ITB secara aktif selalu berupaya mewujudkan pengabdian masyarakat sebagai dalah satu Tridharma Perguruan Tinggi. Program AHS sendiri merupakan program pengabdian masyarakat kedua yang diusung oleh Archaea ITB tahun ini, setelah sebelumnya sukses melaksanakan Proyek Kampung Jamur II yang merupakan scale up produksi jamur tiram oleh masyarakat di Desa Warja Bakti, Kabupaten Bandung.

No Comments

Post a Comment

Your email address will not be published.

X