Excursion 2008
[en]
In addition to the courses in class, ITB’s microbiology students have annual program that has been held since 2006, excursion. On 9th ‘til 16th of November 2010, Microbiology students class 2008 held some visits to some companies and institutes in Singapore. The excursion held by them was meant to give the students knowledge and insight on the development of microbiology in the country, the career prospects of microbiologists after they finish their studies, and to motivate the students to improve microbiology field in Indonesia. Here are some companies and institutes that were visited by Microbiology students class 2008 on their excursion in the Lion City.
[/en][id]Selain kegiatan kuliah di dalam kelas, mahasiswa Mikrobiologi ITB memiliki program rutin tahunan, yaitu ekskursi yang dimulai sejak tahun 2006. Pada tanggal 9 – 16 November 2010, Mikrobiologi ITB 2008 mengadakan kunjungan ke beberapa perusahaan dan instansi di Singapura. Esensi dari ekskursi ini adalah memberikan wawasan mengenai teknologi yang sedang berkembang di bidang mikrobiologi di negeri tersebut dan gambaran mengenai peluang kerja bagi seorang mikrobiologis setelah selesai studi, serta memotivasi mahasiswa untuk memajukan teknologi pada bidang mikrobiologi di Indonesia. Berikut ini merupakan perusahaan dan instansi yang dikunjungi oleh Mikrobiolgi ITB 2008 di negeri Singa [/id]
Institute of environmental Science and Engineering, Nanyang Technological University
[en]IESE is an institute owned by the Singaporean government whose work is focused on clean water management and sustainable energy development. At that time, IESE was conducting a research on the filtering ability of a membrane that would be used in NEWater and a research on the optimization of bioethanol as a source of alternative energy. Aside from the two projects mentioned above, at that time, IESE also conducted researches on the field of marine science and environmental-related biotechnology.[/en][idInstitute of Environmental Science and Engineering (IESE) merupakan badan milik pemerintah Singapura yang bergerak di bidang riset tentang pengelolaan air bersih dan energi terbarukan. Pada waktu itu, IESE sedang mengadakan penelitian tentang membran untuk menyaring air kotor untuk diterapkan di NEWater dan optimalisasi bioethanol sebagai sumber energi alternatif. Selain dua proyek di atas, IESE juga menangani penelitian tentang kelautan dan bioteknologi yang berhubungan dengan lingkungan.[/id]
Genome Institute
[en]Genome institute is an institute that works’ focused on the research on medical field and specialized in molecular biology and biotechnology. Research that was conducted at the time of the excursion was Single Nucleotide Polymorphisms (SNPs) analysis and its connection with the prevalence of microbe-caused disease, such as dengue virus. Samples used in the research were collected from Singapore’s neighboring countries, such as Malaysia and Indonesia.[/en][id]Genome Institute bertugas untuk mengadakan penelitian di bidang kesehatan dengan mengedepankan bioteknologi dalam bidang molekuler. Riset yang saat itu sedang dikembangkan adalah analisis Single Nucleotide Polymorphisms (SNPs) dan kaitannya dengan prevalensi penyakit yang diakibatkan oleh mikroba, seperti virus dengue. Sampel yang diambil untuk penelitian tersebut berasal dari negara tetangga Singapura, seperti Malaysia dan Indonesia.[/id]
Bioinformatics Institute
[en]Bioinformatics Institute is an institute that is focusing its work on the field of bioinformatics, biological computations, and chemical computations. The goal of the work is to engineer drugs based on bioinformatics data and to simulate the drug trials in computer so the research cost can be reduced. Unlike the Genome Institute that analyze a disease using genetic science as a basis. The Bioinformatics Institute analyze disease using a much broader analysis that is based on biological science, chemical science, and IT.[/en][id]Bioinformatics Institute bergerak dalam bidang bioinformatika, komputasi biologi, dan komputasi kimia sekaligus. Tujuannya agar dapat merekayasa suatu obat berdasarkan data bioinfomatis dan mencobanya dengan simulasi pada komputer sehingga biaya penelitian bisa ditekan. Jika Genome Institute meneliti suatu penyakit lewat kaca mata genetika, maka cakupan Bioinformatics Institute jauh lebih luas dengan analisis yang memerlukan ilmu Biologi, Kimia, dan Teknologi Informasi sekaligus.[/id]
Tan Tock Seng Hospital
[en]This hospital is one of the three hospitals in Singapore with the most advance laboratories. TTSH is a hospital that is built to help financially challenged people. And after a hundred years of its founding, the hospital proves that its facilities and service are not inferior to the hospitals built for middle or upper-classmen. One of the technology that makes TTSH a leading hospital is the automation of the laboratories; blood sample from patients are bar-coded so the machine in the lab will direct the sample to the tests ordered. Although most tests are conducted using automated machines, manual checking using microscope is still done to guarantee the accuracy of the tests. TTSH also has a specialized lab to analyze blood sample from HIV/AIDS patients using computerized analysis.[/en][id]Rumah sakit ini merupakan salah satu dari tiga rumah sakit yang memiliki alat laboratorium tercanggih di Singapura. Tan Tock Seng Hospital (TTSH) merupakan rumah sakit yang dibangun untuk membantu masyakakat kurang mampu dan lebih dari seratus tahun setelah berdiri, rumah sakit ini mampu membuktikan diri bahwa ia mampu bersaing dengan rumah sakit lain yang ditujukan untuk kalangan menengah ke atas. Otomatisasi laboratorium lah yang membuat TTSH unggul. Sampel darah milik pasien diberi barcode sehingga mesin akan mengarahkannya ke bagian yang sesuai dengan uji yang diminta. Beberapa uji darah ada yang dilakukan oleh alat. Namun untuk menjamin keakuratan hasil, pengamatan secara manual dengan mikroskop tetap dilakukan. TTSH memiliki bagian khusus untuk menangani sampel darah penderita HIV/AIDS dengan analisis darah terkomputerisasi.[/id]
Yakult Pte. Ltd.
[en]The Yakult factory in Singapore is not only bigger than the one in Indonesia, its production process has also been standardized so that the production process is identical to the one in Japan. The production of Yakult is similar to the production of traditional yogurt. The differences are, in the Yakult production, the environmental factor in the production process is more controlled and the production is done in much bigger scale. The starter of Yakult is prepared and inoculated to the milk and the mixture is then incubated for a period of time. After that, the Yakult is packaged in the bottles molded by compressors. Once the packaging is finished, quality control process will be conducted to ensure the safety and quality of the product.[/en][id]Pabrik Yakult yang terletak di Singapura ini tidak lebih besar dari pabrik Yakult yang berada di Indonesia, akan tetapi tahap-tahap pembuatan Yakult telah terstandardisasi berdasarkan dari acuan pabrik aslinya di Jepang. Secara umum, produksi dari Yakult mirip dengan produksi yoghurt tradisional. Hanya saja, lingkungan pabrik lebih terkontrol dan dengan kuantitas produksi dalam skala besar. Starter atau bibit disiapkan dan diinokulasikan ke susu dan diinkubasi selama jangka waktu tertentu. Kemudian dikemas dalam botol yang dicetak dengan kompresor. Kemudian, quality control bekerja untuk memastikan kualitas dari produk yang dihasilkan dan keamanan produk untuk dikonsumsi.[/id]
Mycofarm
[en]Mushrooms, known as cholesterol-free food, have two selling points; the mushroom itself can be sold as food products and the farm can also be marketed as tourists’ attraction. Mycofarm is a mushroom farm that utilizes both selling points. In Mycofarm, visitors can learn to cultivate mushrooms in conditions that are optimum for their growth, such as the optimum temperature, moisture, and media composition. Visitors can also taste mushroom-based delicacies that are cooked by the owner of the farm, buy fresh mushrooms and or dried products.[/en][id]Jamur yang dikenal sebagai makanan yang bebas kolesterol, ternyata bisa dibisniskan baik dari segi penjualan jamur itu sendiri ataupun dijadikan objek wisata peternakan jamur. Mycofarm merupakan perusahaan budidaya jamur yang memanfaatkan kedua poin tersebut. Di Mycofarm ini, pengunjung diterangkan cara menumbuhkan jamur dan kondisi-kondisi yang mendukung pertumbuhan jamur, seperti temperatur, kelembapan, dan media tanam. Pengunjung juga disuguhi oleh jamur yang dimasak oleh pemilik Mycofarm serta diberi kesempatan untuk membeli hasil panen jamur berupa jamur segar ataupun jamur yang telah dikeringkan dan diberi perisa tambahan.[/id]
Department of Microbiology, National University of Singapore
[en]NUS has Department of Microbiology in its Faculty of Medicine. This university doesn’t have microbiology undergraduate program. Most of the microbiology labs are reserved for graduate students to conduct their research. Graduate students conducting research in microbiology lab get table inside the lab to conduct their research. The strong point of the microbiology department is that the work places are separated according to the substance that are used in the work place so that contamination can be minimized. The inoculation process is also conducted inside different laminar airflows according to the type of the bacteria.[/en][id]NUS memiliki Department of Microbiology yang berada di bawah Faculty of Medicine. Universitas ini tidak memiliki jurusan mikrobiologi untuk jenjang S-1. Sebagian besar fasilitas laboratorium diperuntukkan bagi mahasiswa S-2 ke atas yang melakukan riset. Setiap mahasiswa mendapat meja laboratorium untuk melakukan proyeknya. Keunggulan dari Department of Microbiology adalah tempat kerja yang dipisahkan berdasarkan bahan yang diproses, sehingga meminimalisasi kontaminasi. Selain itu, semua inokulasi mikroba dilakukan dalam laminar khusus untuk masing-masing jenis mikroba.[/id]
School of Biological Science, Nanyang Technological University
[en]The school is focused on the field of genetics and molecular biology and the sub-programs are directed to the field of biotechnology. The lab facilities are very sufficient. For example, micropipettes and reagents are available in numerous amount so that every table in the lab has its own micropipettes and set of reagents. The lab is also equipped with advanced security system so that only authorized people can go inside.[/en][id]Sekolah ini memiliki fokus pada bidang genetika dan biologi molekuler. Indikasinya ada pada pembagian kelompok kejuruan yang mengarah ke bidang bioteknologi. Laboratorium School of Biological Sciences memiliki jumlah peralatan yang memadai, seperti mikropipet dan reagen yang telah tersedia di setiap meja. Selain itu, laboratorium juga dilengkapi dengan sistem keamanan yang canggih, sehingga tidak semua orang bisa masuk dan hanya yang memiliki tanda pengenal yang bisa masuk ke dalam.[/id]
JTC Learning Journey
[en]JTC Corporation is government facility whose task is to develop Jurong area to become a center of industry. JTC Corporation is founded in 60s. At first, JTC worked on the production of textiles and beverages and in 2000s, JTC developed a biotechnology-based industry and built Biopolis. JTC’s role in industrial development in Singapore is as the planner and contractor in industrial areas. JTC becomes vital in Singapore’s economy. As a country with limited natural resources, Singapore needs astounding industrial managements to make the country’s economy stable.[/en][id]JTC Corporation merupakan perusahaan milik pemerintah yang bertugas untuk membangun wilayah Jurong menjadi sebuah pusat industri terkemuka. JTC Corporation dibangun pada dekade 60-an dengan industri yang berkembang mengikuti perkembangan zaman. Diawali dengan industri tekstil dan makanan, pada dekade 2000-an JTC Corporation tengah mengembangkan industri berbasis bioteknologi dengan membangun Biopolis. Peran JTC Corporation dalam pengembangan industri Singapura adalah sebagai perencana dan kontraktor wilayah industri. JTC Corporation menjadi vital dalam perekonomian Singapura. Sebagai negara dengan sumber daya alam yang minim, Singapura membutuhkan manajemen industri yang luar biasa sehingga perekonomian negara ini dapat berjalan.[/id]
NEWater
[en]NEWater gives tour to its visitors to help them understanding the process of water treatment in Singapore. NEWater processes water from different sources across Singapore so the water can be safely consumed by the country’s residents. NEWater uses reverse osmosis technology and UV radiation to sterilize the water. NEWater is a government facility that prioritizes the quality and safety of the water produced. The equipments used in the facility is checked and changed regularly every 5 years, an excellent example that should be followed by the water treatment facilities in Indonesia such as IPAL and PDAM.[/en][idNEWater memberikan tur kepada para pengunjungnya untuk mengerti proses pengolahan air yang mengaliri Singapura. Secara umum, NEWater mengolah air yang berasal dari sumber yang berbeda-beda agar siap dikonsumsi oleh warga Singapura, termasuk untuk diminum. NEWater menggunakan membran dengan prinsip reverse osmosis dan sinar UV untuk sterilisasi air. NEWater merupakan lembaga milik pemerintah yang sangat mengedepankan kualitas dan keselamatan air minum yang dihasilkan. Aspek tersebut sangat diperhatikan, terlihat dari penggantian alat secara berkala, yaitu lima tahun sekali. Hal inilah yang seharusnya dicontoh oleh lembaga pengadaan dan pengolahan air, seperti IPAL dan PDAM.[/id]
[en]Image sources[/en][id]Sumber gambar[/id]
- IESE : http://www.streetdirectory.com/businessfinder/company_detail.php?companyid=120815&branchid=247530
- TTS Hospital : http://yourhealth.asiaone.com/content/ttsh-launches-virtual-hospital-chronic-patients
- Mycofarm : http://www.hungryangmo.com/2012/06/mycofarm-jalan-kayu.html
- SBS : http://www2.sbs.ntu.edu.sg/staff/rskraut/index.php/contact
- NeWater : http://singaporecitymrttourismmap.blogspot.com/2014/03/detail-newater-visitor-centre-singapore.html[/en]
No Comments